
Anda mungkin pernah mengalami kejadian tak terlalu menyenangkan ketika keponakan atau anak tetangga yang masih balita menarik-narik rambut Anda. Meski sebenarnya terasa sakit, Anda tentu akan mencoba tertawa melihat ulah balita tersebut. Si ibu anak tersebut pasti langsung tahu bahwa tawa Anda palsu dan basa-basi. Ini karena manusia sebenarnya bisa mengenali mana hal yang tulus dan mana yang sifatnya berpura-pura. Tertawa merupakan sinyal sosial yang sangat penting. Menurut Greg Bryant, pakar bidang komunikasi dari UCLA, dengan tertawa, kita mengirimkan pesan kepada orang lain bahwa kita bisa diajak bekerja sama, berteman, dan kita tidak berbahaya. "Itu sebabnya primata,...
![[NGAKAK inside] Animator vs Animation](https://kampus.unikom.ac.id/s/userassets/10507276/blog_images/thmb_749cbc2f96a3c8e81b98ba722703704f.jpg)
Klik gambar diatas dan tunggu hingga animasi muncul :D Sumber...

Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-remang saat hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas. Tapi dia masih ragu betul tidak benda yang dilihatnya tadi adalah kotoran. Karena penasaran, pak Pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata dalam hati, "Bentuknya mirip tahi." Karena masih penasaran dia pegang lagi kotoran itu, "iyah... lembek... mirip tahi... iiiih" Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, "baunya juga... iiiihhhh..... mirip tahi" Tapi pak Pandir masih saja ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan...