
Unsur Dalam Cerpen | Unsur Batin Cerpen | Cerpen atau cerpen, cerpen adalah cerita yang tidak panjang atau pendek, membuat cerpen itu mudah karena membuat cerpen bisa mengambil berbagai sumber, seperti kehidupan kita, kita tahu Anda tahu kehidupan orang lain dengan baik, Anda tahu itu perjalanan yang menarik, dan Anda tahu persis di mana perjalanan itu dimulai dan di mana itu berakhir, atau hidup Anda atau orang lain. Dilansir dari sumber Riviera Publishing, Cerpen adalah cerita pendek yang disukai orang untuk dibaca. Itu karena cerita termasuk karya fiksi, dan semuanya pendek, mulai dari apa yang ada di dalam cerita pendek, aktor, dan kata-katanya. Cerpen ini juga...

Unsur Dalam Cerpen | Unsur Batin Cerpen | Cerpen atau cerpen, cerpen adalah cerita yang tidak panjang atau pendek, membuat cerpen itu mudah karena membuat cerpen bisa mengambil berbagai sumber, seperti kehidupan kita, kita tahu Anda tahu kehidupan orang lain dengan baik, Anda tahu itu perjalanan yang menarik, dan Anda tahu persis di mana perjalanan itu dimulai dan di mana itu berakhir, atau hidup Anda atau orang lain. Dilansir dari sumber Riviera Publishing, Cerpen adalah cerita pendek yang disukai orang untuk dibaca. Itu karena cerita termasuk karya fiksi, dan semuanya pendek, mulai dari apa yang ada di dalam cerita pendek, aktor, dan kata-katanya. Cerpen ini juga memberikan banyak...

Hargai Aku Sering kali kau merendahkanku, slalu kau bandingkan aku dengan yang lain, coba kau lihat dirimu dahulu sebelum kau nilai kurangnya diriku apa salahya kau hargai kataku , sebelum kau mencercaku dengan pertanyaan yang sama. aku manusia biasa, cuma inginkan ketenangan hati, yang acap kali kau usik dengan caramu. aku sedih ketika mengingat masa indah kita. 4 tahun bersama terasa begitu sebentar kita lewati aku berfikir untuk membuat kamu bahagia di saat yang tepat, disaat semua terbagi sesuai porsinya. mana bisa seorang aku yang cuma bisa membuat rencana yang acap kali tersesat akan rencana Tuhan yang lain menerobos Tulisan Paten-NYA. aku bersikap seolah inilah...

Cerpen Putu Wijaya Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum. "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini." Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung. "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?" Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?" "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu...